"Minggu depan aku akan pergi ke Solo."
Minggu depan, sebah gabungan kata yang biasanya digunakan untuk menunjukkan satu minggu setelah sekarang. Kalimat yang saya tuliskan pada awal tulisan ini memiliki makna seminggu setelah sekarang, saya akan pergi ke Solo.
Pernahkah Anda mendengar orang mengucapkan frasa "minggu belakang"? Mungkin belum ada yang menggunakan frasa tersebut dalam bahasa Indonesia. Namun, dalam bahasa Jawa, frasa "minggu mburi" yang artinya adalah minggu belakang sering saya dengar. Misalnya, ada seseorang yang ditanya, "Kapan kowe bali menyang Jakarta?" (Kapan kamu kembali ke Jakarta?) Jika jawabannya adalah sekitar satu minggu yang akan datang, akan ada jawaban "minggu ngarep" (minggu depan), namun terkadang ada pula yang menjawab "minggu mburi" (minggu belakang).
Nah, bagaimana nih???
Sebuah acara dijadwalkan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Namun, karena ada sedikit permasalahan, acara dimulai pukul 09.00 WIB. Kita menyebutnya "acaranya diundur".
Sesuatu yang sudah dijadwalkan, namun diganti waktunya pada saat yang akan datang disebut diundur, sedangkan jika diganti waktunya pada sebelum jadwal disebut diajukan.
Kalau kita menyebut perubahan acara hingga saat yang akan datang adalah diundur, bukankah seharusnya minggu yang akan datang adalah "minggu belakang"!?
gambar diambil dari meds.queensu.ca
hahahaha... Apik tenan ki...
malah melu bingung Pak, masalahnya semua sudah menjadi bahasa yang sudah biasa, walau kedengarannya salah kaprah namun orang malah lebih ngerti dengan bahasa seperti itu... :D
bener sekali kawan
Cen angel, spt tanggalan "belakangnya" januari jg pebruari
Tergantung kita menghadap kemana,
ya kita sepakati sj, dlm bhs asing "depan=next, belakang=last"
jd minggu yg akn dtg ya "minggu depan"
ak malah melu mumet
Tinggal dari sisi mana kita melihat pak, kalo dari sisi kita maka saya lebih stuju "minggu depan" pak, logikanya bahwa seakan - akan kita berjalan berlawanan arah dengan waktu, jadi waktu yang telah kita lewati adalah waktu di belakang kita, sedangkan waktu yang akan kita lewati adalah waktu di depan kita, tapi akan terjadi sebaliknya jika kita melihat dari sisi yang lain (sisi waktu) makanya benar saja kalau ada istilah "waktunya diundur" = lebih lambat dari jadwal semula, atau "waktunya dimajukan" = lebih cepat dari jadwal semula, karena kita melihat dari sisi yang berlawanan arah dengan kita.
itu sekedar opini saya... hehe...
nambah kosakata iki. :D
salah kaprah,ha,,ha,,,seperti yang sudah di singgung pakde pada artikelnya kemarin...
tapi merubah kultur memang tidak mudah pak,membudayakan kata "minggu belakang" sepertinya butuh waktu yang lumayan lama..he..he..
minggu belakang mungkin padanan katanya adalah minggu kemarin
kreatif.....
kunjungan perdana
salam
kata guru ku dulu kayak gitu itu pengaruh dari bahasa daerah, jadinya ya salah kaprah kalo dilihat....
wah dadi bingung, sakomonge wae lah,, penting sing dijak omong mudeng..
Waaaah sangat ngejelimet ya tapi asik penyampaiannya. Saya suka. Lebih baik ikut saja, apa yang terjadi itulah kisah kita:)
iya juga sie pak,,,,wah dapet tambahan kata-kata baru nie,,
minggu belakang saya membeli buku....(wah koq jadi aneh gini ya) hehehhe
Salam... .
Nambah pengetahuan,terimakasih... .
Ane libih suka menyebut secara spesifik Pak... .kepengaruh budaya kantor... .
bahasa jawa ya?
mantap gan artikelnya
depan belakang menurut aq sam aja sob
Dadine maju kena, mundur ya padha wae ... ya mas Eko ...he..he...
kayaknya lebih cocok kalau minggu ngarep Pak haha..
saya turunan jawa malah ga tau istilah kata jawa..
jadi pusiiing, yg penting lawan bicara kita mengerti lha... kalau kita punya acara minggu depan... eh minggu belakang :p
acaranya diundur besok minggu depan. klo msalah teori ini gak begitu tahu