23 January 2011

The Jancuker

23 komentar

The Jancuker? Apa ini?
Tulisan ini tidak layak dibaca oleh orang yang belum dewasa karena mengandung kata-kata kasar. Jika Anda berusia kurang dari 17 tahun, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca tulisan ini!
Jika Anda aktif di twitter dan mengikuti @sudjiwotedjo, pasti tak asing dengan istilah jancuker. Ya... Ki Dalang Sujiwo Tejo-lah yang disebut-sebut sebagai komandan #jancuker di Twitter. Mungkin tema #jancuker kali pertama juga dicetuskan oleh Ki Dalang. Dalam kicauannya, Ki Dalang yang terkenal dengan lagu "Titi Kala Mangsa" ini memang sering menggunakan kata-kata jancuk ataupun bentuk singkatnya, yaitu cuk.
Lihatlah tweet terakhir Ki Dalang saat tulisan ini ditulis:
Apa arti jancuk? Jancuk terdapat dalam bahasa Jawa versi Suroboyoan. Kata ini adalah kata kasar. Dalam wikipedia disebutkan bahwa "jancuk" berasal dari kata "dancuk" ,  turunan dari "diancuk" atau "diencuk" yg artinya disetubuhi.
Sebuah kata yang teramat kasar!
Mengapa Ki Dalang Sujiwo Tejo yang notabene seorang seniman yang memiliki budaya tinggi   "mempromosikan" kata kata kasar tersebut? Apakah Ki Dalang bermaksud mengajari pengguna twitter untuk berkata-kata kasar? Saya rasa bukan itu maksud Ki Dalang!
Melalui kata-kata kasar tersebut, Ki Dalang sepertinya mengajak kita untuk berbuat  dan berkata jujur. Keselarasan antara hati dan kata-kata, keselarasan antara hati dan perbuatan, inilah yang hendak diajarkan Ki Dalang.  Sepertinya Ki Dalang sudah terlalu muak dengan kata-kata santun nan manis yang ternyata digunakan untuk menutupi kebusukan-kebusukan. 
Inilah yang sering kita jumpai di sekitar kita. Seseorang yang bertutur kata lembut, halus, dan manis, ternyata memiliki niat ataupun perbuatan yang tak semanis ucapannya. Parahnya, sepertinya fenomena seperti ini telah menjangkiti berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, dunia hukum, dunia politik, dan sebagainya.
Jika Anda telah membaca dan menghayati naskah drama Pakaian dan Kepalsuan, maka demikianlah gambaran orang-orang yang mengenakan pakaian dengan segala kepalsuannya.
Melalui #jancuker, Ki Dalang mengajak kita menjadi durian, yang walaupun kulitnya berduri, namun isinya buah yang sangat lezat, serta janganlah menjadi buah kedondong, yang kulit luarnya tampak halus, namun di dalamnya terdapat isi yang nyokrok-nyokrok.

23 Responses so far

  1. Kalau urusan diancuk saya nggak ikut2 saja.
    Nanti ndak marakke tambah akeh jancuker.
    Aku ra melu wae wis akeh, opo maneh nek aku melu...
    Pak Eko melu opo ora?

  2. fizer0 says:

    aku pengen mangan duren wae lah cuk...!

  3. azaxs says:

    hehe. jancuk..
    tergantung pemaknaan, kalau di jawatimur (suroboyo, malang) jancok malah menggambarkan keakraban. :lol:

  4. demikianlah saat ini pak semua penuh kepalsuan

  5. Sukadi says:

    Tapi kalau buat mengatai seseorang berarti ngajak gelut hihihi

  6. Anonymous says:

    test..test..JANCUK...hahahaha

    salam kenal
    saya duryat Jogjkarta...
    senang bsa tau ada web yg unik dan membahas bahasa2 unik daerah..heheh

    sedikit info aj....
    sapa tau butuh jasa penulisan Konten pd blog atau web..
    ini bisa di coba www.PenulisContent.com

    Recommended ^_^

  7. ada bau2 politik pencitraan SBY!!!!

  8. Dwi says:

    ternyata ada maknanya ya Pak, dibalik perkataan janc*k, hehe..

  9. mancai says:

    baru faham.. pernah dengar perkataan ini.. dari orang2 seniman disini... terima kasih banyak2

  10. didut says:

    namun mungkin kata ata ini biar lbh mendekatkan diri pada audience nya bisa juga ... seringkali kata kata kasar dipakai untuk kawan yang dekat juga.

  11. Arifbisri says:

    hahaha... lah kok podo karo zaman terbalik.

  12. Kosakata favorit jaman kuliah... .

  13. waah ternyata dalang juga ngetweet ya?
    saya malah belum bisa pakenya..walah ketinggalan

  14. mungkin maksud seniman kita adalah supaya kita ga terlalu sensitif jadi orang :D
    makanya dibiasain dengan berkata sperti itu, makna sbenarnya bukan arti katanya, tapi lebih kepada mengakrabkan dan membiasakan diri :koplak!lugas dan nampol!

  15. Anonymous says:

    Untuk mengajak orang berbuat dan berkata jujur gak mesti dengan kata kasar jg. Risih dengarnya. dan tdk semua org sopan tu palsu kok.salam.

  16. ekoph says:

    Untuk anonim yang baru saja komment, aku juga risih dengan orang yang tak mau menampakkan diri! SALAM!

  17. Anonymous says:

    njancu'i

  18. Unknown says:

    Kalo bisa halus kenapa harus kasar,
    Kata dianjuk porbiden di rumah saya,
    Wani ngomong ko' kae, ta' kampleng sisan. Sumpaah
    Semoga virus beliau tdk menyebar pd anak2 kecil, kasian jd kasar semua

  19. Unknown says:

    Kl bisa halus kenapa harus kasar

  20. Anonymous says:

    aku jancuk padamu

  21. Anonymous says:

    kalau IQ melati, jancuk itu kata kasar..

  22. Anonymous says:

    hidup jancooooooook

  23. Anonymous says:

    merdeka jancoooooookkkkk

Leave a Reply

Terima kasih Anda telah membaca tulisan ini. Silakan memberikan komentar sebagai bentuk apresiasi Anda!

Photobucket  photo doltinuku.jpg